PALANGKA RAYA - Di musim kampanye yang baru lalu, setiap kader partai politik yang aktif berpromosi menaikkan pamor partai dan dirinya melalui berbagai aktivitas, umumnya hampir pasti dan tak diragukan lagi tentulah menyandang status sebagai seorang caleg.
Nampaknya ada anomali alias kejadian tak normal pada seorang kader partai, yaitu Eldoniel Mahar, yang dikenal aktif berbicara bersuara selaku kader partai di media masa, namun namanya justru tak tercantum/tak dapat ditemukan pada kertas suara pemilihan anggota legislatif.
Hal ini diketahui dari beberapa simpatisannya yang mengaku mencari serta ingin memilih nama yang bersangkutan saat pencoblosan beberapa waktu lalu, sebagaimana terungkap pada group WA yang sebagian anggotanya berprofesi sebagai jurnalis.
Untuk mendalami lebih lanjut, tim redaksi berusaha mencari tahu dan menggali motivasi yang ada pada benak pria yang merupakan kader dan pernah menjabat sebagai bendahara PSI Kalimantan Tengah ini.
Saat ditemui di kediamannya, Eldoniel Mahar menjelaskan bahwa awalnya, sebelum bergabung dengan PSI, dirinya tak pernah sedikitpun berpikir serta berniat masuk menjadi anggota partai politik.
Baca juga:
Menteri Agama Disebut Seperti Buzzer?
|
"Saya selaku kader PSI, tak ingin sembarangan melangkahi pihak yang paling mengetahui kronologis pengajuan nama saya sebagai caleg PSI untuk wilayah kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, " kata Eldoniel Mahar saat ditemui di kediaminya, (26/02).
Eldoniel Mahar, salah satu cucu pendiri provinsi Kalimantan Tengah ini, Mahir Mahar, berharap PSI menjadi salah satu partai yang memang membela kepentingan masyarakatnya.
Kepada media ini menceritakan kenapa ketertarikannya terhadap Partai ini, dikarenakan karakteristik PSI sejalan dengan hati nuraninya, kecintaannya terhadap PSI sunguh sangat luar biasa.
Sebelum nya dia tidak tertarik akan dunia politik, namun kelihatannya akan kehadiran PSI dalam perpolitikan Negara Indonesia, membuat sosok putra daerah Kalteng ini berubah pemikiran.
Pada tahun 2018 pemikiran itu berubah saat dirinya memutuskan mendaftarkan diri secara online masuk ke PSI karena semata mata sangat terkesan dan tertarik dengan militansi dan mimpi luhur para anak muda, motor pendiri PSI, yang ingin melihat Indonesia lebih baik melalui slogan anti korupsi dan anti intoleransi.
Itulah yang membuat bang Edon Mahar, panggilan akrab pria asli Dayak ini, selalu terdorong untuk bersuara serta berbuat melakukan sesuatu yang segaris dengan nilai nilai yang diperjuangkan oleh PSI.
Manakala ditanya apakah yang bersangkutan pernah berstatus sebagai bacaleg ataupun caleg, ternyata nama pria ini pernah diajukan oleh PSI, namun belakangan mengundurkan diri.
Ketika didesak dan ditanya lebih lanjut tentang alasan yang melatarbelakangi pengunduran dirinya sebagai caleg, Edon hanya tersenyum dan tidak bersedia menjelaskan karena menganggap itu bukan ranah dan kewenangan dirinya.
"Nanti ada saat waktunya, saya secara pribadi sangat me cintai PSI, " ucap Edon ini menyampaikan.
Saat tim redaksi menghubungi dan menanyakan hal tersebut pada pihak yang lebih berkompeten yaitu Pancani Gandrung, selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI Kalimantan Tengah, ternyata yang menjadi penyebab pengunduran diri Eldoniel Mahar masih belum jelas.
Pancani Gandrung, Ketua DPW PSI Kalteng saat media ini meminta klarifikasi terhadap apa yang dialami Eldoniel Mahar, hanya menjawab santai seolah - olah tidak mengetahui akar permasalahannya.
"Tanya langsung ke Eldoniel nya ya, Kami dan KPU mengikuti Caleg nya, " Kata Pancani Gandrung menyampaikan lewat pesan Whatsapp (26/2).